Selasa, 27 Desember 2011

MOTIVASI DALAM MENUJU TUJUAN

Pentingnya sebuah motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar baik dibangku sekolah maupun kampus kehidupan. Motivasilah yang mendorong pelakunya ingin melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu, dalam proses belajar, motivasi menduduki fase pertama dibandingkan fase-fase belajar yang lain.

Begitu pula dalam Hadist arbain, dimana pada hadis pertamanya membahas tentang niat / motivasi. Ini menjadi bukti bahwasanya motivasi menempati posisi teratas dalam menentukan arah tujuan yang hendak dicapai. Dalam fase ini, mereka “harus” bersedia melibatkan diri untuk mencapai tujuan. Dan di lain pihak, seorang pembelajar juga butuh motivator yang diharapkan mampu memberikan “pencerahan” kepada mereka menggapai dan membimbing mereka agar tetap di dalam jalur..

Namun dalam perjalanan realitanya, kadang motivasi juga mengalami peningkatan dan penurunan. Dinamika semangat motivasi ini haruslah tetap dikontrol agar output dan tujuan dapat tercapai sesuai target secara efektif dan efisien.

Pengertian Motivasi Belajar
Kata motivasi berasal dari akar kata “motive” atau “motiwum” yang berarti “sebab yang menggerakkan”. Kata “motive” atau “motif” ini bila berkembang menjadi motivasi, artinya menjadi “sedang digerakkan atau telah digerakkan oleh sesuatu, dan apa yang menggerakkan itu terwujud dalam tindakan”.

Dilihat dari segi etika, motif didefinisikan sebagai pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang menjadi penyebab seseorang melakukan suatu tindakan. Adapun motivasi diartikan sebagai dorongan yang menggerakkan serta mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan apa yang dikehendakinya, yang tertuju kepada tujuan yang diinginkannya.

Dari sudut pandang psikologi, istilah motif dan motivasi juga terdapat sedikit perbedaan, meskipun sebenarnya dua istilah itu merupakan dua hal dalam satu kesatuan. Motif berarti daya dorong untuk untuk bertingkah laku, sedangkan motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa sangat mendesak.

Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut McDonald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh McDonald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Atas pandangan ini, maka tingkah laku yang digerakkan hampir pasti memiliki keterkaitan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai, baik yang bersifat pemuasan kebutuhan biologis, maupun dalam keterkaitannya dengan kebutuhan psikologis.
Menurut al Ghazali, munculnya tingkah laku psikologis manusia –yang cenderung baik dan terpuji– disebabkan oleh tiga faktor pendorong, yaitu:
  1. Kebutuhan akan penghargaan berupa pahala dan surga dari Allah; kebutuhan ini merupakan peringkat paling dasar. Dorongan atau motivasi ini biasanya dimiliki oleh orang-orang awam dan mayoritas umat manusia.
  2. Kebutuhan akan sanjungan dari Allah; kebutuhan ini termasuk kategori perngkat sedang. Motivasi ini dimiliki oleh orang-orang saleh, meskipun jumlahnya tidak banyak.
  3.  Kebutuhan akan keridloan Allah dan kedekatan dengan-Nya; motivasi ini menempati peringkat paling istimewa, seperti halnya motivasi para Nabi, shiddiqien, dan para ulama’
Berbeda dengan al Ghazali, Abraham Maslow menemukan beberapa jenis kebutuhan manusia yang bersifat hirarkhis, artinya suatu kebutuhan mulai difikirkan apabila kebutuhan yang mendahuluinya (dibawahnya) sudah terpenuhi.  Berdasarkan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan tersebut itulah, menurut Maslow, setiap tingkah laku manusia dilakukan.

Semua jenis kebutuhan yang terdapat dalam diri manusia tersebut oleh Maslow digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.       Deficiency need, yaitu kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri.
b.      Growth need, yaitu kebutuhan untuk tumbuh. Pemenuhan kebutuhan ini tidak tergantung pada orang karena peranan kemampuan diri sendiri yang akan menentukan berhasil tidaknya seseorang memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini antara lain; aktualisasi diri, mengetahui dan estetis.

Kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Menyoroti istilah motivasi dari sumber yang memberikan dorongan, maka dapat ditemukan bahwa sumber dorongan itu bisa datang dari dalam atau dari sesuatu yang menggerakkan keinginan dari luar. Sumber penggerak motivasi yang berasal dari dalam cenderung beranjak dari kebiasaan individu (yang telah berkembang secara kompleks), sedangkan motivasi yang sumber penggeraknya datang dari luar selalu disertai oleh persetujuan, kemauan, dan kehendak individu.

Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu. Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu :
a.       Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b.      Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c.   Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seorang pembelajar yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain atau hal lain yang melenakan, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :
a.  Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.
b.      Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan sekolah.
c.       Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.
d.     Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.
e.       Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
f.       Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.
g.      Menggunakan bentuk .bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.
h.      Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.
Menurut Sardiman A.M, ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberpa bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya :
1.      Memberi angka
2.      Hadiah
3.      Saingan/kompetisi
4.      Memberi ulangan / kesempatan kedua
5.      Mengetahui hasil
6.      Pujian
7.      Hukuman
8.      Hasrat untuk belajar
9.      Minat
10.  Tujuan yang diakui.
Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan siswa.

Hasil dari motivasi : Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.

Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami pengertian tentang belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya :

Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Muhibbinsyah, menambahkan dalam bukunya Psikologi Belajar, bahwa belajar adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatife menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif".

James O. Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto, dalam bukunya Psikologi Pendidikan, memberikan definisi bahwa belajar adalah "proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman".

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan perilaku individu terbentuk dan berkembang melalui proses belajar.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

Berangkat dari sini, maka dapat dikatakan bahwa motivasi untuk mencapai prestasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.
1.      Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri, untuk melakukan sesuatu. Seperti  seorang peserta didik yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca karena membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenangannya, tetapi bisa jadi telah menjadi kebutuhannya.

Dalam proses belajar, motivasi intrinsik ini memiliki pengaruh yang lebih efektif karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik). Meskipun demikian, ketika motif intrinsik tidak cukup potensial pada peserta didik, maka pendidik perlu menyiasati hadirnya motif-motif ekstrinsik.

Menurut Arden N. Frandsen, yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar anatara lain adalah:
a.       Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
b.      Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
c.   Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-orang penting, misalnya orang tua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain sebagainya;
d.    Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain.

2.      Motivasi Ekstrinsik.
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian peserta didik mau melakukan sesuatu atau belajar.

Motivasi ekstrinsik ini mutlak diperlukan bagi peserta didik yang tidak ada motivasi di dalam dirinya. Di sini peran dari orang tua, guru, masyarakat serta lingkungan sekitar peserta didik harus memberi respons yang positif bagi peserta didik, sebab jika tidak akan mempengaruhi semangat belajar peserta didik menjadi lemah. Adapun yang termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik adalah pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua, dan lain sebagainya.

Namun demikian, biasanya motivasi ekstrinsik ini tidak bertahan lama, sebab bila umpan-umpan untuk memotivasi masih menarik, maka kegiatan masih tetap berjalan, namun tidak selamanya seorang guru –dan juga orang tua maupun lingkunngan sekitarnya– mampu terus mengumpan peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itulah meskipun telah digunakan beberapa metode dalam mengajar masih ada anak yang belum mampu mengikuti proses belajar secara maksimal.


Dari sini dapat dipahami bahwa kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah.

Dalam perspektif kognitif, dari kedua jenis motivasi tersebut di atas, motivasi yang lebih signifikan bagi peserta didik adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, misalnya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan “keharusan” dari orang tua dan guru.

Manusia (Pemuda) dan tanggung jawabnya
Manusia adalah makhluk paling mulia yang diciptakan oleh Allah SWT, yang berbeda dari makhluk lain. Perbedaan tersebut karena manusia diciptakan dengan berbagai potensi yang melebihi makhluk lain, seperti yang terdapat dalam surat Asy syam : 8 seperti akal, jasad dan hati. Untuk kemudian mereka diserahi ALLAH SWT untuk mengelola bumi dan sumber daya yang ada di dalamnya. Dalam Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Isra: 70

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (QS. Al-Isra: 70)

Manusia sebagai makhluk yang paling mulia sebagaimana tersebut tidak akan menjadi mulia begitu saja, akan tetapi harus ada yang membina, memimpin dan mengarahkannya. Perbuatan itu adalah proses belajar dalam suatu lembaga pendidikan formal maupun informal (universitas kehidupan).

Hendaklah hanya pada ALLAH SWT saja kita menuju
Orientasi atau tujuan yang menjadi motivasi kita dalam menggapai cita adalah sebuah kekuatan yang dahsyat yang mampu membimbing kita untuk mewujudkannya. Disinilah letak pentingnya memilih tujuan itu. Jangan sampai hasil kerja keras kita sia – sia dan misorientasi saat dalam perjalanan sehingga waktu yang telah kita habiskan serasa percuma.

Sebagai seorang muslim, hendaklah kita menjadikan Qur’an dan Sunnah sebagai buku petunjuk. Dan menjadikan Rabb kita sebagai tujuan segala aktivitas kita. Memang benar, bekerja dengan mengharap pamrih sebaiknya dihindari. Tapi terhadap Dzat yang Maha kaya, kenapa kita tidak meminta pamrih berupa keinginan dan kebutuhan kita. Dan semuanya sekarang kembali kepada diri kita sendiri. Kita sudah dibekali kemampuan, sudah diberi fasilitas. Maka selanjutnya, hanya kita sendiri yang menentukan keberhasilan kita. Oleh karena itu, sertakanlah selalu Dzat yang Maha pemberi putunjuk agar kita tersesat

Waallahualam
Source : Dari berbagai sumber

Artikel ini dibuat untuk mengikuti lomba artikel Himpunan Mahasiswa Kebidanan STIKES Aisiyah Jogjakarta
Alhamdulillah, dapet peringkat 3

2 komentar:

Maaf Ganggu, sesama umat manusia harus saling membantu
disini ingin memberikan solusi untuk cara mendapatkan
pundi pundi uang untuk menutupi kebutuhan, ini memang NYATA !!!
Silahkan bergabung dengan keberuntungan yang melimpah
di P-O-K-E-R-A-Y-A-M.co dan dapatkan jackpot ratusan juta
Hanya dengan Minimal Deposit 10 ribu akan menjadi Rumah Mewah
* Menyediakan juga via bank :
- BCA
- BNI
- MANDIRI
- BRI
- DANAMON
- CIMB
info keberuntungan lebih lanjut bbm : D8E5205A

Posting Komentar

Terima Kasih

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More