day 4 : Senin,
28 Januari 2013
Akhirnya
hari ujian yang dinantikan datang. Tidak seperti biasanya yang dilaksanakan di
UGM, kali ini tes dilaksanakan di UII di Kaliurang Km.14,5. Saya dan kelima
teman saya berangkat bersama menuju TKP, demi mengikuti tes yang menurut
undangan ada 1000 peserta lebih. Buseeet, nothing to lose aja dah. Dan tes yang
seperti dibayangkan pun benar terjadi. Karena memang sudah ada persiapan, saya
sangat yakin lolos tahap ini. Alhamdulillah, sore pengumuman, dan nama saya
memang tercantum disana.
Ada
hal menarik pada hari itu, seingat saya ada salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang pelatihan menawari saya sebagai akunting di perusahaan. Lokasinya Jakarta,
tawaran salarynya pun lumayan. Sempat membuat goyah juga sih, tapi setelah
istikharah malamnya, saya putuskan untuk tetap di Solo dan melanjutkan apa yang
sudah saya rencanakan disini. Dan haripun berlalu, keesokannya saya harus hadir
di wawancara awal dip roses MODP ini juga. Hiyaaaah, lumayan. Harus terus
bersyukur. Alhamdulillah
day 5 : Selasa,
29 Januari 2013
Alhamdulillah,
saya dapat waktu wawancara siang jam 14.00 WIB, jadi masih bisa persiapan untuk
menghadapi lewat searching internet. Kebetulan, besoknya ada tes WIKA juga,
sekalian belajar dan cari cari info WIKA juga J,
siapa tau berguna. Dan berangkatlah saya ke Jogja (lagi), tapi kali ini kami
sewa mobil untuk kesana, hahahaha, sok bener ya. Pengangguran aja gayanya sok
bos, tapi ya saya sih ikut saja, toh selama tidak saling merugikan, no problem
lah. Dan di tempat proses wawancara, kurang lebih 30 menit diruangan saya
ditanya dan diwawancara A-Z. yah ngalir aja sih jawabnya.
Untunglah
saya terbiasa menghadapi bermacam karakter orang saat masih di organisasi
Mahasiswa. Kebetulan juga, saya sudah pernah bekerja, jadi saat wawancara, saya
sudah sangat siap. Apalagi yang wawancara bening bro, hahaha, tapi tetap professional,
ditanya ya dijawab, klo disuruh nanya, ya nanya. Just make it simple J. Dan saya pun pulang dengan
senang hati bersama kelima kawan saya yang kebetulan juga lolos semua dari
tahap yang kemarin
day 6 : Rabu, 30
Januari 2013 (KEAJAIBAN yang bermula dari sini)
Saya
pun ikut tes OCR WIKA. Bertempat di aula Perpus pusat UNS, saya ternyata
dipertemukan lagi dengan kawan sekantor dan cerita banyak hal tentang mantan
kantor saya pasca saya tidak disana. Ada juga beberapa teman seangkatan.
Jadilah tes ini seperti reuni kecil-kecilan sesama anak akuntansi 2007. Seperti
kebanyakan tes BUMN, OCR kali ini melibatkan konsultan dari luar. Jujur, saya
belum terlalu ingin sekali, Cuma ingin mencoba sekaligus nambah jam terbang
tes.
Tes
pada hari ini hanya tes potensi akademik dan tes psikologi macam warteg,kreplin
dll. Andai lolos, maka esok hari akan melanjutkan ke FGD dan wawancara
psikologi. Saya agak jiper juga hari itu, karena melihat yang lain pada bawa
buku latihan soal dan sepertinya mereka jauh lebih pantas daripada saya. Tapi
ya beranikan diri saja, “Rejeki ngga kemana”. Dan terbukti, dari 200an peserta,
disaring kurang lebih 40an orang. Dan saya termasuk di dalamnya, Alhamdulillah,
senang sekaligus sedih, karena hanya saya dan 1 teman saya yang akuntansi UNS
yang lolos ke babak selanjutnya besok.
day 7 : Kamis,
31 Januari 2013
Masih
menjalani serangkaian tes, ditambah harus menderita sakit gigi dan agak meriang
karena solo saat itu sedang hujan, tapi tidak menyurutkan langkah saya untuk
tetap berjuang. Dan mulai dari rasa sakit inilah, pendirian saya mulai goyah,
saya tidak lagi memikirkan studi lanjut, dan kursus inggris di Kediri sesuai
rencana, melainkan mulai serius mengikuti seleksi ini, apapun yang terjadi.
Karena saat itu saya berfikir, ini harus di seriuskan. Sudah jauh juga tahapan seleksi
yang saya jalani, sakit juga klo harus terhenti di tengah jalan.
Tentu
“pertolongan ALLAH” sangat berperan dalam setiap tindakan yang saya ambil. Dan keajaiban
– keajaiban yang saya rasakan rasanya memang anugrah dan berkat dari-Nya. Luar
biasa, ditengah lemah fisik, kurang persiapan, tahap FGD dan wawancara
psikologi di lewati dengan lancer. Saya tinggal berserah pada-Nya setelah
maksimal berikhtiar semampu saya. Setidaknya saya tidak akan menangis saat
harus kalah, dan jangan sampai juga menangis bila gagal
-BesambunG-