OFFICIAL WEBSITE

Official resmi Fitrah All Burman yang ingin belajar banyak tentang segala hal yang menarik untuk dipelajari dan dibagikan. Selamat menikmati

INFORMATION, COMMUNICATION DAN TECHNOLOGY

Komputer, dan segala alat bantu lainnya yang menunjang proses pembelajaran saat ini haruslah senantiasa dikembangkan agar kita tidak ketinggalan dalam hal Teknologi.

Foto bersama di Wisata Kalisoro TAWANG MANGU

Siapa bilang, belajar itu membosankan. Bersama kami, saya akan membuktikan bahwa belajar pun bisa di alam dan menyenangkan.

Kumpul Mahasiswa seluruh Indonesia, Bandung

Sebagai makhluk sosial, sudah seharusnya kita membuka cakrawala berfikir kita dengan dunia luar. Agar pola pikir kita menjadi lebih arif dan bijaksana. Dan berdiskusi dengan mahasiswa lain yang punya hobi yang sama tentu membuat kita lebih bersemangat (Tidak percaya, sayalah buktinya).

Foto Pengurus BEM FE UNS Kabinet Pergerakan 2010

Hehe, Tiba - tiba menemukan foto (masa - masa kuliah). Tak disangka, saya dahulu adalah Presiden BEM FE UNS ya, yang suka DEMO dan meneriakkan "HIDUP MAHASISWA !!!"

Minggu, 15 Januari 2012

Cukup persaingan itu ada dilapangan, diluar kita teman

AC Milan dan Inter Milan, kedua penghuni kota mode di bagian utara Italia itu sudah sangat lama menjadi rival. Tapi rival bukan berarti perang saudara. Bukan berarti juga saling membenci.

Warna pertentangan dari Milan dan Inter, sebenarnya, bahkan sudah terlihat dari warna kostum mereka sendiri. Milan diwakili oleh warna merah, sementara Inter oleh warna biru. Yang satu punya kesan lebih menyala, sementara yang lainnya punya kesan lebih teduh. Hanya warna hitam yang kemudian menjadi persamaan keduanya. Warna tegas, kelam, yang kemudian tampak menjadi batas rivalitas dari keduanya.

Tapi, rivalitas Milan dan Inter terbilang indah. Hampir seindah kotanya sendiri. Indah apa adanya seperti yang terjadi di atas lapangan. Kalaupun ada letupan-letupan kecil di atas lapangan rumput itu, maka itu adalah hal yang biasa terjadi--atau lugasnya bisa dibilang, "Namanya juga (pertandingan) sepakbola."

Indah juga lantaran tanpa dicampuradukkan dengan bumbu-bumbu lain seperti politik, sosial, atau agama. Beda misalnya dengan derby di kota Roma dan Glasgow (Skotlandia), atau seperti rivalitas El Clasico di Spanyol, yang kerap membuat tensi pertandingan melebar sampai ke luar stadion. Panasnya El Clasico bahkan sempat membuat Vicente del Bosque pusing. Pelatih tim nasional Spanyol itu khawatir rivalitas pemain dari Real Madrid dan Barcelona sampai memecah kebersamaan La Furia Roja.

Okelah, suatu waktu derby ini pernah dikait-katikan dengan urusan politik. Inter secara tradisi sempat dianggap representasi kalangan konservatif yang didukung oleh orang-orang kaya di kota ini. Pemilik yang sekarang yang juga Raja Minyak Italia, Massimo Moratti, merupakan orang kiri dalam peta politik domestik yang pernah dicalonkan sebagai walikota Milan oleh aliansi partai-partai berhaluan tengah-kiri.

Milan sebaliknya. Klub ini pernah diidentikkan sebagai tim kelas pekerja yang didukung oleh semacam serikat-serikat buruh. "Si Tuan Besar" Silvio Berlusconi adalah konglomerat media yang juga pemimpin Forza Italia, partai oposisi beraliran tengah-kanan. Tifosi Milan tentu pernah amat bangga melihat patronnya itu dulu menjabat perdana menteri Italia.

Akan tetapi perbedaan politik di atas sudah basi sekitar lebih dari satu dekade lalu. Yang ada saat ini ya tinggal urusan sepakbola. Derby Milan adalah soal prestise--biasanya lebih dari sekadar urusan tiga angka--tentang sentakan cinta domestik warga kota ini. Jangan heran kalau sampai beberapa jam sebelum kedua tim ini berlaga pun para Milanisti dan Interisti masih sempat-sempatnya minum bareng di bar atau kafe yang sama dan saling berkelakar akrab.

"Kami tidak suka satu sama lain, tapi mungkin kami berdua lebih membenci Juventus," tutur seorang fans Inter pada suatu waktu, sebelum derby di tahun 2007. "Memang ada ejekan atau lelucon di antara kami, tapi tetap ada batasnya. Kami toh tinggal di jalanan yang sama, bekerja di tempat yang sama, dan bepergian dengan metro yang sama. Kadang-kadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tapi itu jarang."

Pernahkah terjadi insiden dalam sebuah pertandingan antara Milan dan Inter? Pada tahun 2005, pada sebuah pertandingan perempatfinal Liga Champions, Dida pernah mendapatkan lemparan mercon. Namun kekesalan yang dirasakan fans Milan karena pemain kesayangannya dilukai, dan dongkolnya tifosi Inter karena timnya tersingkir, tak berlanjut di luar lapangan. Tak ada laporan soal kerusuhan suporter usai laga yang akhirnya dihentikan di menit 74 itu.

Pekan ini, Milan dan Inter akan kembali bersua di sebuah stadion. Rumah tempat mereka saling berbagi kandang. Milan menyebutnya San Siro, sementara Inter menamainya Giuseppe Meazza--diambil dari nama seorang pemain yang pernah memperkuat kedua klub. Tak ada percikan panas. Di stadion megah berkapasitas 85.700 penonton ini magis sepakbola betul-betul dirasakan pengunjungnya. Nyala kembang api, gemuruh teriakan suporter, warna-warni dari aneka kostum dan produk: Well, apalagi yang lebih indah dari suasana seperti itu?

Senin, 09 Januari 2012

Rasa Kantuk itu ,,,

Kurang tidur, sebuah alasan yang biasanya dikemukan banyak orang manakala mereka sering menguap, terkantuk - kantuk diruangan hingga bermalas - malasan di tempat kerja. Selain karena kurangnya motivasi, kantuk juga bisa disebabkan adanya gangguan yang terdapat di tubuh manusia. Parahnya, banyak dari kita memilih menggunakan zat yang menyebabkan ketergantungan seperti nikotin dan cafein untuk melawan rasa kantuk tersebut.

Penulis memang sedang berusaha memperbaiki jam tidurnya sehingga bisa tidak 'nguap' dan mengantuk saat beraktivitas. Ada banyak cara yang penulis lakukan, mulai dari membuat jadwal rutin hingga pola hidup sehat. Walaupun terkadang inkonsistensi dalam melakukannya, tapi setidaknya saya sudah berusaha. Berikut ada tips yang penulis coba terapkan agar mengurangi rasa kantuk :

  1. Ketika lama duduk dikursi, cobalah bangkit dan berjalan - jalan ke lain tempat. Maksudnya kita mencari suasana baru agar aktivitas kita tidak monoton. Terkadang rasa kantuk terjadi karena kita terlalu lelah dan tidak ada hal baru yang dilakukan. Banyak cara yang dapat kita lakukan, tp klo saya biasanya jalan2 keluar sejenak
  2. Istirahatkan mata / badan sejenak. Seperti yang telah saya jabarkan tadi bahwasanya rasa kantuk timbul karena kelelahan, maka istirahatkan sejenak. Setelah dirasa cukup segar, kembalilah beraktivitas
  3. Coba gunakan cemilan, klo penulis sih menggunakan permen agar sel reseptor otak tetep bekerja sehingga rasa kantuk itu bisa teratasi. Banyak cara bisa dilakukan, yg kurang baik antara lain, minum kopi dan merokok
  4. Ajak ngobrol teman sekerja. Suasana nyaman dan bersahabat membuat kita tidak mudah bosan. Biasanya, kantuk muncul karena kebosanan. Dan saya rasa ini, berbincang dengan rekan kerja bisa jadi solusi
  5. Desain ulang ruangan anda, buat ruangan lebih terang dan hindari hal - hal yang membuat anda malah tambah ngatuk
  6. Minum air secukupnya, minimal 8 gelas per hari. Hiruplah udara pagi dan biasakan bangun pagi (jgn dibiasakan begadang)
  7. Terakhir, olahraga yang cukup. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat
Sekian dari saya, semoga bermanfaat
Salam hangat selalu

Minggu, 08 Januari 2012

Roda Bob Sadino

Dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung. Sebuah pribahasa yang menggambarkan bagaimana kita harus senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Baik yang sifatnya dari dalam diri kita, maupun ekternal diri kita. Seperti janji saya terdahulu, saat ini kita akan membahas mengenai Roda Bob Sadino. Terdapat 4 kuadran disana yang merepresentasikan pengalaman entrepreneur beliau. Dimulai dari Tau lalu Bisa, kemudian Terampil dan terakhir Ahli.

Pada Prinsipnya, Roda Bob Sadino (RBS) menggambarkan perputaran kehidupan seseorang yang di dalamnya terdapat proses pembelajaran berupa dialektika dan sistesis antara teori dan praktik yang menggambarkan tingkat kemampuan. Konsep ini digambarkan dalam sebuah lingkaran roda. Mari kita urai 1 per 1 arti dari keempat kuadran tersebut.

Kuadran Tahu, digunakan untuk menggambarkan proses belajar di sekolah pada umumnya. Kuadran ini juga biasa di sebut kuadran kampus dimana disanalah mereka mengenal berbagai macam teori sampai memperoleh gelar sarjana. Apalagi di era informasi sekarang ini, para akademisi yang memiliki kelebihan informasi akan memperoleh kepintaran terlebih dahulu. Kelemahan utama kuadran ini adalah, mereka belum terjun langsung ke masyarakat. Pengetahuan yang mereka dapat hanya sebatas teori kolot ratusan tahun yang mana belum tentu cocok di aplikasikan di suatu lingkungan masyarakat tertentu. Dari sisi teori, mereka disebut kompeten.

Kuadran Bisa, Ini biasa disebut kuadran masyarakat / jalanan. Kuadran ini menggambarkan bahwa orang yang tidak sekolah sekalipun dapat mengerjakan suatu pekerjaan dalam bidangnya. Sebab mereka memang tidak peduli dengan dialektika teori apalagi menguasai teori. Yang ada di pikiran mereka hanya melakukan tindakan dan praktik (just do it). Wilayah mereka adalah dunia praktik, walau kadang hasilnya belum tentu bisa di tebak. Kadang benar, kadang salah. Dan melalui pengalaman belajar tersebutlah, mereka mendapatkan sebuah pelajaran. Sebagai contoh, menembak. Awalnya mungkin meleset, lama - lama pasti melesat :). Dari sisi praktis, kuadran ini disebut kompeten.

Kuadran Terampil, Ini didapatkan setelah ia telah lama berkutat dalam kuadran bisa sehingga dalam dirinya menemukan formula yang tepat untuk mengerjakan hal tersebut. Hanya saja, mungkin formula tersebut hanya cocok bagi dirinya sendiri, belum tentu cocok bila di aplikasikan ke orang lain.

Terakhir, kuadran Ahli. Kuadran ini disebut juga profesional dalam konteks, adanya pengakuan pihak lain akan pengalaman dan kompetensinya.

Salam hangat selalu,

Bob Sadino - Memilih Miskin

Kehidupan yang relatif mapan yang di jalani om Bob membawa dia seperti mudah mendapatkan segalanya. Bekerja di perusahaan asing hingga jalan - jalan keliling dunia. Tapi apakah dengan begitu ia mendapatkan kebahagiaan. Jawabnya, belum tentu karena ia merasa dengan bekerja kepada orang lain maka ia berada dalam kendali arasannya. Kalo atasannya (maaf) goblok, bisa bisa saya ikut goblok. Itulah sekelumit cerita yang saya ingat dari kata - kata beliau.
Memang tidak semua orang memiliki kesamaan dengan om Bob. Orang seperti dia menginginkan kebebasan, independensi dan totalitas berekspresi untuk itulah ia meninggalkan segala kemewahan yang tersedia lalu menantang dirinya untuk 'memilih miskin' dengan keluar dari zona nyaman menuju kehidupan antah berantah. Semua dilakukan dengan spontanitas, tanpa perancanaan dan tanpa mengharapkan lebih. Karena baginya, terlalu banyak berharap, maka akan banyak pula kekecewaan yang akan di dapatnya.
Awalnya, ia memang harus membayar mahal pilihan tersebut dengan kerja keras yg luar biasa. Jatuh bangun, cobaan ektrim hingga sekedar memberi rokok saja ia harus berfikir 2 kali, sebab bila ia memilih menyalahkan rokoknya, maka ia tidak akan makan. Sebuah pilihan yg rumit bahkan lebih tepatnya hanya memiliki pilihan yang terbatas. Bukan berarti saudaranya diam saja, om Bob bercerita bahwa saudaranya sering bahkan memaksa memberikan bantuan. Tapi karena keinginan kuatnya untuk menjadi manusia merdeka secara seutuhnya, ia lebih memilih mempertahankan egonya.
Ia memilih untuk berusaha dengan apa yang ia miliki sekarang, hingga suatu saat ia heran mengapa telur eropa dan Indonesia berbeda. Berawal dari sini lah, kerajaan Kemchick berawal. Dan om Bob menjadi salah satu pelopor entrepreneur berhasil di Indonesia. Awalnya memang tidak mudah, ia harus membawa dagangannya dari rumah ke rumah. Penolakan demi penolakan tidak membuatnya surut. dan akhirnya SUKSES.
Terlepas dari suka dan dukanya, ia merefleksikan masa lalunya itu dengan bersyukur. Karena baginya, hidup miskin biasanya hanya memiliki sedikit pilihan bahkan kadang tidak memiliki pilihan untuk hidup layak. Dengan tidak banyaknya pilihan, berarti ia bisa fokus kesana. Pilihannya hidup atau mati. Makanya harus serius. 
Dan hal yang paling di kritisi beliau adalah sistem pendidikan Indonesia saat ini. Ia merasa, Entrepreneurship harusnya jadi solusi, bukan malah jadi karyawan seperti biasanya diidamkan para sarjana. "Seandainya yang menjalankan wirausaha itu adalah mereka yang sarjana dari Perguruan Tinggi, dampaknya akan luar biasa. Otak encer plus memberdayakan masyarakat." Oleh karenanya, jangan hanya berkutat di kuadran Tahu, masuklah ke kuadran bisa ...

APA ITU KUADRAN TAHU DAN KUADRAN BISA, simak di tulisan saya berikutnya ...
Salam hangat selalu

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More